MORUT RADAR SULAWESI,id – Liga Pelajar Askab PSSI Morowali Utara 2025, resmi berakhir. Kegiatan penutupan Sabtu, 9 Agustus 2025, bertempat di Panggung Utama LPA, pelataran Rumah Jabatan Camat Petasia. Ketua Panitia Moh. Yamin dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung rangkaian kegiatan dan peserta yang telah menjaga sportivitas selama kegiatan berlangsung.
Pada acara penutupan Liga Pelajar tersebut, dimulai dengan pertandingan final untuk memperebutkan juara 1 dan 2. Pertandingan tersebut berlangsung sengit antara SMA Negeri Petasia berhadapan dengan SMA Negeri Lembo. Pertandingan tersebut berlangsung seru yang disaksikan ratusan penonton. Laga tersebut berakhir dengan skor 2 -1 atas kemenangan SMAN 1 Lembo.
Pada malam acara penutupan, juga dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan piala dan hadiah dari berbagai kegiatan yang telah digelar.
Liga Pelajar ini merupakan salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan LPA PSSI Morut, dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain kompetisi sepak bola antar SMA/SMK sederajat se-Kabupaten Morowali Utara, LPA PSSI juga mengadakan sejumlah kegiatan lainnya, antara lain talkshow menghadirkan tokoh inspiratif, panggung hiburan dan festival kuliner untuk pemberdayaan UMKM, lomba domino, serta lomba karaoke anak tingkat SD.
Ketua Askab PSSI Morowali Utara, IM Arief Ibrahim, SH., M.Kn., mengatakan bahwa Liga Pelajar bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan bakat dan sportivitas generasi muda Morowali Utara. Ia mengibaratkan kegiatan ini sebagai upaya “menyalakan cahaya” dibanding “mengutuk kegelapan.” Menurutnya, mengutuk kegelapan hanya memuaskan yang mengutuk, tetapi tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan menyalakan cahaya sekecil apapun dapat membawa perubahan dan karya.
“Lewat Liga Pelajar Askab PSSI ini, kita sedang menciptakan tokoh baru dan regenerasi sepak bola Morut. Ada Ismail dari Desa Matube, pemain muda dari desa terpencil yang terus berlari dan mencetak gol, serta Eky dari Lembo, kiper yang tidak pernah kebobolan selama pertandingan,” ujarnya.
Arief juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan rekan-rekan Askab PSSI yang bekerja tanpa mengharapkan bayaran, tetapi menyalakan harapan akan kebangkitan sepak bola Morowali Utara. Ia berpesan kepada seluruh peserta liga agar membawa semangat ini ke kampung, sekolah, dan ruang-ruang kelas, karena Liga Pelajar menjadi langkah awal kebangkitan sepak bola di kabupaten tersebut.
Ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada para wasit, para guru, orang tua, pengurus Pordi, pelaku usaha yang turut serta meramaikan pusat kuliner, para sponsor, rekan media, serta semua pihak yang telah mendukung. Ia juga mengapresiasi dukungan Bupati Morowali Utara dan Ketua DPRD Morut.
“Boleh 2×45 menit kita bertarung di lapangan, tetapi ketika kontestasi telah selesai, marilah kita saling berangkulan, saling mendukung untuk kebangkitan Morowali Utara. Mari kita cari persamaan untuk menjadi kita, jangan mencari perbedaan untuk menjadi kami,” pungkasnya.
Wakil Ketua ASKAB PSSI Morut Usman Ukas, juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Morut, DPRD Morut, Kapolres Morut, Kajari Morut, para sponsor, dan semua pihak yang telah memberi dukungan sehingga acara dapat terselenggara dengan baik.
Bupati Morowali Utara dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya Liga Pelajar ini. Ia menilai kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan kerja sama lintas pihak mampu melahirkan ajang positif bagi generasi muda. “Sepak bola mengajarkan disiplin, kerja sama, dan pantang menyerah. Nilai-nilai ini yang kita harapkan menjadi bekal anak-anak kita untuk masa depan Morowali Utara,” ujarnya
Komentar