LUWUK, RADAR SULAWESI – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk Banggai bersama JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB-Tomori) menggelar kuliah umum bertema “Program Pemberdayaan Masyarakat Penguatan Ketahanan Pangan Kabupaten Banggai Berbasis Masyarakat: Program Panutan Banggai”, Jumat, 3 Oktober 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pasca Sarjana itu, dibuka secara resmi oleh Rektor Unismuh Luwuk, Dr. Sutrisno K. Djawa. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa perguruan tinggi kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga harus hadir memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Atas nama Rektorat dan Civitas Akademika, saya mengucapkan selamat datang kepada jajaran JOB Tomori. Kuliah praktis ini sangat penting, karena paradigma pendidikan sudah berubah. Kalau dulu kampus hanya fokus di ruang akademik, sekarang kampus dituntut berdampak bagi masyarakat,” ujar Sutrisno saat membuka acara.
Menurutnya, tema ketahanan pangan sangat relevan dengan tantangan global. PBB sejak 2015 telah menetapkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menargetkan penghapusan kemiskinan dan kelaparan hingga 2030, perlindungan planet dari kerusakan lingkungan, pembangunan ekonomi yang inklusif, serta perdamaian dan kolaborasi antar bangsa.
“Ketahanan pangan bukan hanya masalah nasional, tetapi juga global. Karena itu dibutuhkan kerja sama lintas sektor. Dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat harus berkolaborasi membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sutrisno berharap, kerja sama antara Unismuh Luwuk dan JOB Tomori dapat terus berlanjut secara berkesinambungan. “Selama JOB Tomori beroperasi di Banggai, kami berharap sinergi ini tetap berjalan demi kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Relation Section Head JOB Tomori, Ruru Rudianto, menyampaikan apresiasi atas kesempatan kedua kalinya bagi pihaknya untuk berbagi ide dan pengalaman di lapangan.
“Kami berterima kasih bisa kembali hadir untuk memaparkan apa yang kami lakukan bersama masyarakat. Kegiatan ini penting untuk didiskusikan bersama, tujuannya adalah mendukung ketahanan pangan. Kami juga melibatkan aparat desa dalam seminar ini agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ungkap Ruru.
Ruru menegaskan, isu ketahanan pangan dan pertanian hampir merata terjadi di seluruh Indonesia, sehingga diperlukan solusi nyata. “Salah satu langkah yang kami lakukan adalah membangun konsorsium melalui program-program JOB Tomori,” tuturnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Desa Sumber Harjo, Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan Fakultas Perikanan, dosen, serta mahasiswa Unismuh Luwuk. ***
Komentar