SALAKAN, RADARSULAWESI – Fenomena tak biasa terlihat pada apel pagi bersama anggota Polres Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dipimpin Kapolres AKBP Jimmy Martin Simanjuntak S.I.K., Senin 6 Mei 2024.
Jika sebelumnya para anggota melaksanakan apel secara normal sebagaimana mestinya di awal pekan, kali berbeda. Para personil Muslim diwajibkan membaca Shalawat dan Asmaul Husna.
Sejatinya, sudah menjadi keharusan bagi seorang Muslim melantunkan Shalawat sebagai bentuk penghormatan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Namun uniknya, penggagas kebijakan itu justru datang dari Kapolres Bangkep AKBP Jimmy Simanjuntak yang diketahui beragama Kristen alias non Muslim.
Tak hanya anggota Bintara, kebijakan baru AKBP Jimmy tersebut juga berlaku untuk seluruh jajaran perwira pertama. Tak heran jika nuansa baru di tubuh Polres Bangkep itu mampu mencuri perhatian sejumlah kalangan.
Lantas, apa yang mendasari serta memotifasi Jimmy Simanjuntak hingga menerapkan kebiasaan mulia itu?
Jimmy menegaskan, lantunan Shalawat dan Asmul Husna adalah bentuk komitmennya demi memperkuat nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.
“Kebijakan ini tanpa memaksakan anggota yang beragama lain. Artinya, dikhususkan bagi saudara-saudara anggota yang Muslim,” katanya.
Beliau menegaskan, seluruh anggota Polri khususnya di lingkup Polres Bangkep merupakan saudara sebangsa dan setanah air yang memiliki satu tujuan sama sekalipun terlahir dari beragam suku dan agama.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap warga negara menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi demi terciptanya kehidupan yang damai dan tentram.
“Kita harus saling menghormati perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai,” serunya.
Tentu saja, inisiatif Jimmy mendapat respon positif dari para bawahan. Tak sedikit anggota mengaku terispirasi dengan komitmen pemimpinnya dalam menjaga kerukunan umat beragama di Bumi Pertiwi.
“Kebijakan ini sangat bagus untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di antara kami anggota hingga ke masyarakat, sebab kami semua adalah saudara sekalipun berbeda keyakinan,” ungkap salah satu anggota Polres Bangkep.
Kebijakan membaca Shawalat dan Asmaul Husna oleh Kapolres Bangkep patut diapresiasi. Kegiatan positif ini kiranya juga mampu menangkal paham-paham radikal.
Apalagi mengingat keterbukaan akses informasi di media sosial (medsos) yang terkadang menyajikan konten-konten sesat bermuatan isu SARA yang dikhawatirkan dapat merusak keharmonisan antarumat beragama.
Olehnya, adalah penting untuk terus menanampakan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan yang kuat dalam diri seluruh masyarakat, salah satunya seperti kegiatan yang kini dirutinkan Polres Bangkep setiap minggu.
Jimmy berharap kebijakan ini dapat terus dilanjutkan untuk memperkokoh rasa toleransi serta memperkuat persatuan antar anak bangsa.
Dengan membiasakan membaca lafal-lafal suci, diharapkan pula bisa meningkatkan nilai keimanan dan ketaqwaan anggota Polres Bangkep kepada Allah SWT.***
Komentar