MORUT RADAR SULAWESI – Tunjukan kepedulian terhadap alam dan ekosistem laut CV Putri Perdana berhasil menyelesaikan proyek penanggulangan sedimentasi dan kekeruhan air laut di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif sedimentasi yang dapat merusak ekosistem perairan dan mengganggu aktivitas masyarakat pesisir.
Yuslan, Manager Keamanan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L) CV Putri Perdana, mengatakan proyek ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem.
“Kami memahami bahwa sedimentasi yang tidak terkendali dapat menurunkan kualitas air laut dan berdampak pada kehidupan masyarakat, terutama para nelayan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan seperti ini sangat diperlukan untuk memastikan ekosistem tetap terjaga,” ujar Yuslan.
Jelasnya lagi, Proyek ini dimulai dengan pembangunan kolam pengendapan (sediment pond) pada 4 hingga 6 Maret 2025. Kolam ini dirancang untuk menampung air bercampur sedimen sebelum dialirkan ke laut, sehingga partikel-partikel tanah dapat mengendap terlebih dahulu. Ini penting sebab kolam ini untuk mencegah sedimentasi berlebihan di perairan sekitar.
“Dengan adanya kolam pengendapan, kita dapat mengurangi tingkat kekeruhan air laut secara signifikan. Ini tidak hanya berdampak pada ekosistem laut, tetapi juga mendukung kegiatan nelayan dan komunitas pesisir,” tambahnya.
Tahap selanjutnya adalah pembersihan area aliran sungai dan menerapkan teknologi pengendalian sedimen untuk mencegah penyebaran material lumpur ke perairan terbuka, dengan menggunakan metode berbasis lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
“Kami menggunakan teknik yang ramah lingkungan dan memastikan bahwa upaya yang kami lakukan tidak berdampak buruk pada keanekaragaman hayati di sekitar lokasi proyek. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Proyek ini mencerminkan tanggung jawab CV Putri Perdana dalam menjaga lingkungan sekitar operasionalnya. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menerapkan praktik industri yang lebih berkelanjutan.
“Kami berharap masyarakat dan pihak terkait dapat terus berkolaborasi dalam menjaga lingkungan, terutama dalam mengurangi aktivitas yang dapat meningkatkan sedimentasi, seperti penebangan hutan di daerah aliran sungai dan pembuangan limbah sembarangan,” tutupnya.
Sementara itu Direktur Operasional CV Putri Perdana, Aslan memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan kegiatan sesuai dengan AMDAL dan tata kelola lingkungan yang baik dan benar serta sesuai dengan prinsip-prinsip good minning practice (GMP).
“Kami berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan kaidah lingkungan dan prinsip-prinsip pertambangan yang baik dan benar,” sebut Aslan. (*)
Komentar