LUWUK, RADAR SULAWESI – Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili mendorong dibentuknya Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di lingkup pemerintah daerah.
Ancaman keamanan siber yang terus meningkat, kata Wakil Bupati, dapat mengganggu sistem pelayanan publik, infrastruktur digital, serta data dan informasi penting pemerintah daerah.
“Kehadiran Tim Tanggap Insiden Siber menjadi sangat penting sebagai garda terdepan dalam mendeteksi, merespons, dan memitigasi insiden siber secara cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujar Wakil Bupati saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Tim Tanggap Insiden Siber yang digelar oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banggai, Rabu 11 Juni 2025, di Hotel Santika, Luwuk Selatan.
Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala DKISP Banggai Lesmana P. Kulab dan Sekretaris DKISP Rastono.
Wabup Furqanuddin mengatakan, meskipun kemajuan sistem pemerintahan digital memberikan manfaat bagi efisiensi kerja birokrasi dan pelayanan publik, namun tanpa perhatian serius pada aspek keamanan siber, kemajuan tersebut justru dapat mengancam integritas negara dan privasi warga.
“Oleh karena itu, keamanan informasi harus menjadi prioritas utama dalam transformasi digital pemerintahan,” kata Wabup Furqanuddin.
Wakil Bupati berharap, kegiatan tersebut dapat melahirkan SDM yang kompeten dan siap membentuk TTIS yang profesional dan responsif.
Peserta bimtek yang digelar selama dua hari tersebut adalah perwakilan dari dinas kominfo se-Sulawesi Tengah.
Kepala Bidang Persandian DKISP Banggai Suliyanti Ahmad mengatakan, melalui bimtek TTIS, peserta diharapkan mendapatkan pemahaman teknis maupun kebijakan terkait peran TTIS, simulasi penanganan insiden, serta pentingnya kolaborasi antara perangkat daerah dengan instansi pusat.
Adapun narasumber bintek TTIS adalah para sandiman dari Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), yaitu Firman Maulana (sandiman ahli madya), Sri Boentaran Damo Kusumo (sandiman ahli muda), dan Rizal Damar Sasangka (sandiman ahli pertama). ***
Komentar