LUWUK, RADAR SULAWESI – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk, Dr. Sutrisno K Djawa SE., MM., secara resmi membuka Pembekalan Kuliah Kerja Nyata Mobilisasi Berkemajuan (KKN-MB) Angkatan XXXVII pada Minggu pagi, 19 Januari 2025.
Pembekalan ini diikuti oleh 282 mahasiswa dan berlangsung selama tiga hari di pelataran kampus hijau Unismuh Luwuk Banggai.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor III, Dr. Kisman Karinda, Wakil Rektor IV, Suma K Saleh, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Armin Haluti, Ketua LP3M Risno Mina SH MH., serta dosen pembimbing lapangan, panitia pelaksana, dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam laporan Ketua Panitia KKN-MB Unismuh Luwuk Angkatan XXXVII, Fadli Sandewa S.IP., M.AP., disebutkan bahwa lokasi KKN kali ini terpusat di Kecamatan Bualemo, yang mencakup 20 desa dan 3 Posko Kampus. Sebanyak 282 mahasiswa berpartisipasi dalam pembekalan ini, dengan 29 di antaranya merupakan mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Para peserta akan diberangkatkan pada Rabu, 22 Januari 2025, dan akan menjalani kegiatan KKN selama lebih dari sebulan hingga 25 Februari 2025,” ungkap Fadli Sandewa.
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Luwuk, Dr. Sutrisno K Djawa, menekankan pentingnya KKN sebagai salah satu tahap yang harus dilalui mahasiswa sebelum melangkah ke tahap skripsi dan wisuda. Ia berharap mahasiswa yang mengikuti KKN ini dapat segera menyelesaikan studi dan meraih gelar sarjana tahun ini.
Rektor juga mengingatkan para mahasiswa untuk menyampaikan setiap masalah terkait kuliah agar dapat diselesaikan dengan solusi yang tepat. Ia juga menjelaskan bahwa Unismuh Luwuk, sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah, memiliki keunggulan dalam hal penerapan catur dharma, yang meliputi penelitian, pengabdian, pengajaran, dan Al Islam Kemuhammadiyahan.
“Keunggulan kita sebagai PTM terletak pada integrasi religiusitas dalam setiap aspek pendidikan. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai mahasiswa Unismuh Luwuk,” kata Dr. Sutrisno.
Selain itu, Rektor berpesan kepada mahasiswa peserta KKN untuk menjaga nama baik almamater mereka di lokasi KKN. Ia juga mendorong mahasiswa untuk membangun kolaborasi yang baik dengan pemerintah desa, aparat desa, serta tokoh masyarakat dan pemuda di daerah tempat mereka bertugas.
“Bangun jejaring yang kuat, karena itu sangat penting untuk kesuksesan kita di masa depan,” tutupnya. ***
Komentar