SALAKAN, RADARSULAWESI – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng) Aryono Orab pimpin rapat persiapan penyambutan kunjungan Pj Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin akhir Januari lalu.
Selain penyambutan kunjungan petinggi pemprov Gorontalo, rapat yang berpusat di kantor bupati tersebut juga akan mengevaluasi kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Terlibat dalam rapat tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Edison E Moligay, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Halima Umar Hamid, Kepala Dinas Pertanian Sumiati Manompo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Ratnasari N Tarungku, Kepala Dinas Pariwisata, serta para camat dari se-Bangkep.
Melansir dari Website resmi Pemda Bangkep banggaikep.go.id, Ariyono menyampaikan, kunjungan gubernur Gorontalo yang semula dijadwalkan pada 27 Januari 2025 di Danau Paisupok mengalami penundaan.
“Sebagai tuan rumah yang baik, kita harus mempersiapkan penyambutan dengan sebaik-baiknya, tegas dia.
Kunjungan ini, sambung Aryono, merupakan peluang besar bagi pemerintah daerah untuk mempromosikan potensi wisata di Banggai Kepulauan, khususnya Danau Paisupok sebagai ikon pariwisata daerah.
Apalagi, selain sebagai Pj gubernur, Mohammad Rudy juga menjabat sebagai Deputi IV di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, sehingga ini kesempatan strategis bagi kita untuk mengembangkan sektor pariwisata kita. ujarnya.
Kemudian terkait pengendalian inflasi daerah, Aryono meminta para camat untuk lebih proaktif memantau pergerakan harga di pasar dan melakukan tindakan preventif serta korektif.
“Terutama untuk harga bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok, camat harus memastikan tidak ada penyimpangan, baik di tingkat distributor maupun pengecer. jelas Ariyono.
Ia juga memberikan apresiasi kepada TPID yang terus memperbarui data harga pasar sebagai bahan analisis. Hal ini diharapkan dapat mendorong intervensi yang tepat, seperti pelaksanaan pasar murah dan program pengendalian lainnya.
Sebagai langkah konkret, Ariyono meminta camat berkoordinasi dengan pengusaha lokal di wilayah masing-masing. Ia mencontohkan Kecamatan Bulagi, di mana perlu ada fasilitasi administratif melalui Dinas Koperindag agar pengusaha besar dapat menjadi distributor resmi dengan harga yang sesuai.
Di akhir pertemuan Ariyono menekankan pentingnya langkah-langkah strategis dalam menjaga kestabilan harga, termasuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok.
“Kita harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini, demi menjaga kesejahteraan masyarakat Banggai Kepulauan,” pungkasnya.***




Komentar