MORUT, RADAR SULAWESI – Tiba Di Ibukota Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara (Morut) sebagai Pjs Bupati Morut, Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan DR. Farid Rifai Yotolembah, M.Si, langsung berkantor serta melakukan pertemuan bersama Sekertaris Daerah dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemda Morut bertempat di ruangan Bupati, Selasa 1 Oktober 2024.
Walaupun ditunjuk sebagai Penjabat pelaksana tugas dalam waktu dua bulan kedepan, Farid langsung tancap gas lakukan pertemuan dengan kepala kepala OPD.
Selain perkenalan, dia juga paparkan maksud dan tujuan di tunjuk sebagai Pjs.
“Pada dasarnya kita semua bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan untuk Morut hari ini. Mari kita buat Tim kerja, membangun Morut berdasar lingkungan yang Tuhan telah beri bagi Morut,” ujarnya.
Tentunya kita paham apabila kita terjun ke masyarakat untuk bekerja sesuai manajemen yang berwawasan, dengan prosedur yang ada dalam situasi ekosistem yang tentunya tidak merusak lingkungan yang ada.
Di masa jabatannya ini, 2 agenda penting akan dilaksanakan, yakni 23 Oktober HUT Morowali Utara dan 24 Oktober pelaksanaan event nasional lomba qasidah.
“Oleh karena itu kita harus mensukseskan. Saya harus terjun lapangan meyakinkan peserta untuk mendapatkan hotel/penginapan para pesertanya ketika datang ke sini. Kita siapkan sarana prasarana kebutuhannya sehingga peserta itu kita layani dengan baik agar merasa nyaman datang di daerah kita,” jelasnya.
Terkait HUT Morut, dia pun mengajar semuanya untuk mengingat sejarah.
“Jangan kita tinggalkan sejarah karena ada cucu bapak/ibu yang akan mengingat para pejuang kita dalam sejarah perjalanan Morut ke depannya,” imbuhnya.
Terkait agenda selanjutnya, Farid lebih dulu akan fokus pada penataan kota untuk menyambut HUT Morut.
“Mulai besok kita kerja untuk menata ibu kota dalam menyambut HUT Morut.
Kami juga di tunjuk untuk menjaga netralitas ASN. Mari berpesta demokrasi bukan bersaing. Kemerdekaan dan kebebasan memilih pemimpin demi terlaksananya pilkada aman, tertib, terkendali dan jangan menciptakan riak riak atau persaingan yang menimbulkan ketidak nyamanan,” tutupnya. ***
Komentar