banner 728x250

Tangis Sugianto Tamoreka Pecah, Sesepuh Bongganan Kisahkan Kedermawanan Sosok Ayahnya

  • Bagikan
Tangis calon Bupati Bangkep Sugianto Tamoreka pecah ketika sosok almarhum ayahnya diceritakan oleh sesepuh Desa Bongganan, Kamis 12 September 2024.
banner 468x60

SALAKAN, RADARSULAWESI – Tangis bakal calon Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep) Sulawesi Tengah (Sulteng) Sugianto Tamoreka pecah. Sugianto tak kuasa menahan kesedihan ketika sosok almarhum ayahnya dikisahkan oleh sesepuh Desa Bongganan, Kecamatan Tinangkung ketika bersilaturahmi dengan masyarakat desa itu, Kamis 12 September 2024 kemarin.

Pada acara yang dipandu oleh Sekretaris Koalisi Pemenangan STAR-HERO -Sugianto Tamoreka-Heri Ludong-, Sabarudin Salatun memberikan kesempatan kepada dua tokoh Bongganan berbicara.

Sardin Node mengaku memiliki hubungan emosional dengan almarhum H Abdul Hamid Tamoreka, ayah Sugianto. Bukan sekedar teman, Sardin menganggap hubungan dirinya dengan almarhum serasa saudara.

“Saya baku bawa dengan ayah Sugianto 18 tahun. Saya salut dengan almarhum, beliau sosok yang dermawan dan ramah kepada setiap orang,” cerita Imam kampung di Bongganan ini.

Haji Muking -panggilan akrab almarhum semasa hidup-, masih kata dia, bahkan pernah menghadiakan rumah kepadanya ketika tidak memiliki tempat tinggal. Di matanya, Sugianto bukanlah orang baru dikenal. Tokoh Bongganan ini sangat kenal dengan seluruh saudara kandidat bupati yang akrab dengan panggilan Agil itu.

“Dari masih kecil, masih mereka (Agil bersaudara) sekolah saya sudah kenal. Kakaknya Helton kalau berpapasan dengan saya pasti menegur. Mereka orang baik dan dermawan,” ungkapnya.

Olehnya, beliau menyampaikan kepada masyarakat Bongganan agar tidak takut menjatuhkan pilihan politik kepada STAR-HERO pada 27 November 2024 mendatang.

“Jangan takut masalah pekerjaan, mereka sudah biasa urus orang kerja, orang susah saja sering dibantu, apalagi rakyat yang akan dipimpinnya. Semoga kedepan Bangkep cerah bersama STAR-HERO,” yakinnya.

Sesepuh Bongganan lainnya, Asmi Madatu tak tinggal diam. Dia juga menolak lupa atas kebaikan yang pernah dirasakannya dari alamrhum Abdul Halim Tamoreka. Beliau tau betul akan budi baik almarhum. Dia meyakinkan kalau Agil tak sendirian bertarung di Pilkada.

“Keluarga Tamoreka ada di sini. Saya yakin Sugianto datang untuk mengabdikan dirinya, beliau akan mengangkat derajat kami rakyat Bangkep, maka tugas kita untuk mengangkatnya sebagai bupati Bangkep,” ajaknya.

Selain Agil, beliau pun menyampaikan jika calon Wakil Bupati Heri Ludong yang digandeng Agil pada Pilkada tahun ini memiliki keluarga di Bongganan. Dia meyakini masyarakat Bongganan tidak asing lagi dengan sosok Heri Ludong.

“Maka saya mengajak kita semua untuk memenangkan pasangan ini,” serunya.

Agil yang mendengar itu bercucuran air mata. Ternyata, sedari dari tadi dirinya menahan desakan air mata. Bibirnya tak mampu berkata-kata, seketika suasana pun hening sejenak. Beberapa masyarakat tampak ikut merasakan kesedihan Sugianto.

Melihat kondisi itu, MC (master of ceremony) acara meminta penyanyi untuk mengisi beberapa lagu sembari menunggu kesiapan Agil. Barulah beberapa menit kemudian Agil berdiri, memegang mic dan berbicara.

“Saya tadi agak berat berbicara ketika bapak menjelaskan sosok orangtua saya. Saya pikir di Bangkep ini saya sendiri, ternyata tidak, saya bersama keluarga saya di sini,” ungkapnya.

Kata Agil, agama yang dianutnya mengajarkan untuk menghormati para sahabat orantua yang telah meninggal. “Ketika orangtua sudah tiada maka pengganti mereka adalah sahabat dari almarhum orangtua,” jelas Agil.

Lebih lanjut, Agil menceritakan jika ayahnya merupakan mantan kepala desa Toili, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai yang menjabat selama 32 tahun. Dia mengenang nasehat sang ayah kepada seluruh anaknya.

“Ayah saya pernah menasehati kami semua supaya sekolah baik-baik, sebab hanya ilmu lah kepunyaan yang tidak bisa direbut, tapi kalau harta semisal mobil, mungkin kalau dibagi-bagi kepada kami sepuluh bersaudara mungkin ada yang hanya mendapatkan peleknya saja,” tuturnya.

Dia bersyukur seluruh saudaranya kini telah memiliki pekerjaan. Dimana empat diantaranya diketahui menjabat sebagai bupati Banggai, anggota DPRD Banggai, anggota DPRD Sulteng terpilih, dan anggota DPR RI terpilih. Selebihnya adalah pimpinan perusahaan yang kini menetap di Jakarta.

“Bukan berarti saya menyombongkan diri, ini saya sampaikan supaya masyarakat tau bahwa kami tidak ada yang PNS/ASN. Jadi tidak akan ada saudara yang bisa saya bawa jadi kepala dinas di sini,” tegasnya.

Bagi Agil, hal itu juga menjadi motivasi bagi dirinya bahwa anak kepala desa bisa berdiri bebrbicara hingga ke kanca nasional. “Semoga saya bisa mengikuti jejak almarhum ayah saya,” harapnya.***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *