banner 728x250

Inovasi Pemerintah Kecamatan Kintom, Pembuatan Mata Air ATFM2P untuk Dukung Kebutuhan Petani

  • Bagikan
Kecamatan Kintom meluncurkan inovasi baru berupa pembuatan mata air yang dikenal dengan nama Air Tanah Favorit Masyarakat Pertanian dan Perkebunan (ATFM2P). [Foto: Istimewa]
banner 468x60

LUWUK, RADAR SULAWESI – Dalam upaya memenuhi kebutuhan petani di Desa Dimpalon dan Dimpalon Baru, pemerintah Kecamatan Kintom meluncurkan inovasi baru berupa pembuatan mata air yang dikenal dengan nama Air Tanah Favorit Masyarakat Pertanian dan Perkebunan (ATFM2P).

banner 728x250

Camat Kintom, Amrizal Latif, mengungkapkan bahwa inisiatif ini adalah yang pertama di Provinsi Sulawesi Tengah.

Menurut Amrizal, proyek ini didanai melalui swadaya masyarakat, bantuan dari BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, serta kontribusi dana CSR dari PT PAU.

“Pembuatan ATFM2P dimulai pada tahun 2022 dan selesai pada tahun 2023,” jelasnya.

Sebagai Camat, Amrizal menjelaskan bahwa dirinya selalu berkoordinasi dengan Bupati Banggai, Ir. Amirudin, untuk memastikan bahwa setiap program yang dilaksanakan bisa langsung dipantau oleh pimpinan daerah.

“Ini adalah bagian dari inovasi di bawah kepemimpinan Ir. Amirudin dan Drs. Furqanuddin Masulili. Kami bangga jika mata air buatan ini disebut ATFM2P,” tambahnya.

ATFM2P telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah Kabupaten Banggai sebagai salah satu inovasi terbaik dalam kategori Evaluasi Kinerja Kecamatan (EKK).

“Alhamdulillah, inovasi kami meraih peringkat pertama dua kali berturut-turut pada tahun 2023-2024,” ungkap Amrizal.

Mata air buatan ini memiliki ukuran sekitar 20×40 meter dengan kedalaman 4 meter dan dirancang oleh Dr. Rizaldy Maadji, seorang akademisi asal Kecamatan Kintom.

“Saat ini, mata air ini sudah dimanfaatkan oleh petani untuk kebutuhan pertanian dan rumah tangga,” jelasnya.

Untuk meningkatkan akses ke sumber mata air, Amrizal mengungkapkan bahwa pemerintah desa dan kecamatan sedang mengupayakan perbaikan sarana dan perpipaan serta peralihan status jalan dari desa ke kabupaten.

“Kami berharap jalan tersebut dapat dibiayai melalui APBD Kabupaten, sehingga tidak lagi menjadi beban bagi desa,” tutupnya. ***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *