banner 728x250

Kekurangan Tenaga Pendidik Jadi Problem Utama di SMPN 1 Momosalato

  • Bagikan
SMP Negeri 1 Momosalato
banner 468x60

MORUT, RADAR SULAWESI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali Utara memiliki begitu banyak siswa dan gedung sekolah, yang tersebar di seluruh wilayah administrasi Kabupaten Morowali Utara.

Seperti halnya SMPN 1 Mamosalato yang ada di wilayah Kecamatan Mamosalato, sekolah yang memiliki 240 lebih siswa itu, juga tak lepas dari pantauan awak media sebagai fungsi kontrol dalam pantauan proses belajar mengajar ketika musim ujian tiba.

Disambangi awak media Sekolah Menengah Atas Negeri (SMPN) 1 Mamosalato pimpinan Rapiudin Tomas SPd, yang tengah melaksanakan ujian kelas bagi siswa kelas IX saat ini, terpantau aman dan lancar.

Namun dibalik itu, menurut kepala sekolah Rapiudin pihak sekolah masih memiliki begitu banyak kekurangan, mulai dari fasilitas gedung, mobiller, perangkat komputer serta tenaga guru yang  juga dinantikan bisa di perhatikan oleh dinas terkait.

“Fasilitas RKB saat ini masih banyak yang perlu direhab dan diperbaiki, termasuk rumah guru dan mobiller untuk kebutuhan kantor” Ujarnya

Selain itu, kami juga masih kekurangan beberapa guru pelajaran diantaranya, Guru agama kristen, Guru penjaskes, Guru prakarya, Guru seni dan budaya, Guru Tik, Guru BK (Bimbingan Konseling)

“Sampai hari kami masih menantikan kehadiran tenaga-tenaga pengajar tersebut, karena belum ada di sekolah kami” Lanjut kepsek yang telah menjabat di SMPN 1 Mamosalato kurang lebih 20 tahun itu.

Menurutnya hal ini telah di sampaikan ke pihak dinas, agar bisa di tempatkan para tenaga pendidik yang di maksud sesuai jurusan, baik itu dari pegawai P3K atau ASN bahkan mungkin Honorer.

Ditanya soal kendala yang di alami selama memimpin sekolah tersebut, seperti  peredaran narkoba di lingkup sekolah hingga perkelahian antar siswa, pihaknya mengatakan hingga saat ini masih aman terkendali, karena setiap apel selalu diberi arahan dan nasihat serta di waktu waktu tertentu biasanya mengundang pihak kepolisian dan BNN untuk memberikan sosialisasi terkait narkoba dan lainnya.

Namun pihaknya juga ikut mewanti-wanti dengan penggunaan kendaraan roda dua bagi siswanya yang seharusnya belum di perbolehkan menggunakan motor ataupun roda dua, olehnya itu ia berharap agar ada pengertian dari orang tua yang di berikan kepada anak-anaknya serta, juga bisa berkoordinasi dengan pihak kepolisian, harapnya.

“Kalau dari pihak sekolah sendiri selalu memberikan arahan serta nasihat kepada peserta didik yang mengendarai kendaraan, walaupun alasan mereka juga sebenarnya cukup masuk akal, karena jarak rumah ke sekolah sangat jauh karena ada siswa siswi yang berasal dari desa desa lain” tutupnya. ***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *