banner 728x250

Mengenal Pengaruh Negatif Adanya Dark Jokes

  • Bagikan
Intan Nur Fauziah Saputri
banner 468x60

Ditulis Oleh, Intan Nur Fauziah Saputri

BANYAK di kalangan remaja yang pastinya mengenal jokes. Terlebih lagi kerap kali dijumpai di media sosial yang selalu menampakkan adanya bentuk humor ataupun lelucon. Akan tetapi, terdapat beberapa lelucon yang memiliki dampak negatif salah satunya dark jokes.

banner 728x250

Dark Jokes merupakan humor gelap yang biasanya terdapat sesuatu yang dianggap negatif hingga memiliki lelucon yang mengandung unsur hinaan.

Bagi beberapa orang, dark jokes ini termasuk lelucon yang kasar dan dianggap tidak sopan karena kerap menyinggung masalah-masalah sensitif baik dari segi agama, pendidikan, budaya ataupun bentuk fisik seseorang.

Munculnya Istilah Dark Jokes sebenarnya diciptakan oleh Andre Breton, seorang ahli teori surealis yang menafsirkan tulisan-tulisan subgenre komedi dan satire, seorang ahli teori surealis yang menafsirkan tulisan-tulisan subgenre komedi dan satire pada tahun 1935.

Andre Breton menyebut istilah Dark Jokes sebagai lelucon yang negatif di dalam bukunya yang berjudul “Anthologie de l’humor noir”.

Adapun salah satu bentuk dari dark jokes sendiri seperti “Gue waktu sekolah selalu gagal ujian Pendidikan Agama Islam, setelah Remedi pun nilai tidak mencapai standar nilai lulus akhirnya Guru SMA gue pun menyarankan aku, kamu jadi Atheis aja sana”.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa adanya dark jokes terkadang menyinggung perihal agama yang seenaknya di ucapkan. Padahal, hal tersebut sama sekali mencerminkan adanya perubahan moral bagi pelaku dark jokes yang membuat mereka seperti menyepelekan agama demi membuat lelucon.

Padahal lelucon tersebut terkesan tidak membuat orang tertawa justru terdapat sebagian orang yang merasa risih dengan lelucon yang di dalamnya mengandung unsur menyinggung agama, budaya ataupun sebagainya.

Setelah mengenal sekilas mengenai dark jokes, kali ini lebih fokus pada membahas kesan sensitif dari perubahan moral pelaku dark jokes sendiri.

Dalam hal ini, beberapa individu terlebih lagi bagi generasi milenium yang memiliki peran penting dalam menggunakan media sosial sebagai salah satu bentuk komunikasi tanpa adanya batasan waktu, pada akhirnya kerap menjadi pelaku munculnya dark jokes.

Meskipun terdapat pro kontra terhadap perilaku jokes, akan tetapi adanya dark jokes kebanyakan lebih mengarah pada pada rasisme terhadap hal-hal yang dianggapnya lelucon.

Sehingga, hal tersebut mengarah pada perubahan moral individu seperti kurang menghargai adanya perbedaan, meremehkan hal yang dianggap sepele, serta lebih pada melakukan tindakan hinaan yang di kemas dalam bentuk lelucon.

Maka sebab itu sudah seharusnya menghindari adanya dark jokes agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti permusuhan ataupun perpecahan.

Meskipun pada dasarnya, seseorang diperbolehkan untuk menghibur orang lain dengan hal-hal lelucon, akan tetapi dengan cara tidak mengurangi nilai dari jokes tersebut yang menggunakan tindakan yang menyimpang dan merugikan orang lain.

Terlebih lagi hal yang tidak pantas di gunakan sebagai lelucon yang dianggap tidak wajar untuk dibahas dalam konteks humor seperti adanya perbedaan suku, agama, gender, dan sebagainya.

Biodata Penulis
Nama Intan Nur Fauziah Saputri, Mahasiswa Psikilogi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *