banner 728x250

Imigrasi Berduka, Seorang Petugas Gugur Dalam Tugas, Diserang 3 WNA Uzbekistan Saat Makan Sahur

  • Bagikan
banner 468x60

LUWUK, RADAR SULAWESI – Jajaran Imigrasi di seluruh Indonesia tengah berduka.

Salah seorang petugas Imigrasi, Adi Widodo, yang bertugas di Ruang Detensi Imigrasi Kantor Imigrasi Jakarta Utara gugur setelah diserang 3 WNA Uzbekistan yang ingin melarikan diri.

Almarhum Adi Widodo bersama tiga rekannya serta dua anggota Densus 88 diserang saat makan sahur dan bersiap melaksanakan Sholat Subuh.

Berdasarkan rilis Ditjen Imigrasi, kronologi dari peristiwa yang menyebabkan seorang petugas Imigrasi gugur bermula pada Jumat 24 Maret 2023 sekitar pukul 11.00 WIB, dimana Densus 88 Anti Teror Polri yang bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara mengamankan 4 WNA Uzbekistan (BAU, MIU, OMU, BKA) yang sedang dalam pelarian.

Pemeriksaan intensif kemudian dilakukan terhadap keempatnya, yang untuk sementara ditempatkan di ruang detensi imigrasi Kantor Imigrasi Jakarta Utara untuk menunggu proses pendeportasian ke negara asalnya.

Pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.10 WIB, tiga dari empat WNA tersebut yakni BAU, MIU dan OMU, melarikan diri dari ruang detensi imigrasi dengan cara membobol atap plafon.

Ketiganya lalu bergegas ke pantry/dapur dan menyerang petugas Imigrasi serta anggota Densus 88 yang sedang makan sahur dan bersiap shalat subuh menggunakan pisau dapur. Ketiga deteni tersebut berhasil melarikan diri.

Penyerangan tersebut menyebabkan 1 petugas Imigrasi meninggal dunia dan 4 petugas Imigrasi serta anggota kepolisian mengalami luka-luka.

Pada hari yang sama (10 April 2023, red), tim gabungan melakukan pencarian dan berhasil menangkap kembali tiga WNA Uzbekistan tersebut.

OMU ditangkap di kebun area Ruko Bukit Gading Indah. Tidak berselang lama, BAU ditemukan meninggal tenggelam di Kali Sunter. Di hari yang sama pula, MIU ditangkap di dalam gorong-gorong Kali Sunter.

Dalam pemeriksaan awal pasca melarikan diri, tersangka menyatakan bahwa rencana melarikan diri muncul setelah keempat WNA dikunjungi oleh Petugas Konsulat Uzbekistan.

Tersangka tidak ingin dideportasi ke negara asalnya karena akan menghadapi ancaman hukuman yang berat di negaranya.

Petugas menahan barang bukti berupa satu bilah pisau dapur serta hasil visum tersangka dan korban. Para tersangka kini ditahan di rutan Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Atas peristiwa tersebut, Dirjen Imigrasi, Silmy Karim menyampaikan duka mendalam. Dia mengutuk keras perbuatan para WNA tersebut dan meminta agar para pelaku dihukum seadil-adilnya.

“Kami mengutuk perbuatan keji tersebut dan meminta agar diproses secara hukum seadil-adilnya. Atas nama keluarga besar Ditjen Imigrasi Kemenkumham RI, saya mengucapkan rasa duka serta belasungkawa atas meninggalnya almarhum Adi Widodo, semoga husnul khotimah. Saya juga mendoakan agar korban lain yang masih dirawat intensif segera pulih seperti sedia kala,” ucapnya. ***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *