banner 728x250

Sosok Sugianto Tamoreka di Pilkada Bangkep, Harapan Baru Rakyat yang Suguhkan Komitmen Bukan Janji

  • Bagikan
Keramahan calon Bupati Bangkep Sugianto Tamoreka mampu mengikat hati rakyat jelang Pilkada Bangkep November 2024 mendatang.
banner 468x60

JARUM jam menujuk waktu sepertiga malam. Sekitar pukul 02.05 Wita dini hari pada Selasa 10 September 2024 pekan lalu. Kami baru saja tiba di salah satu hotel di Kota Salakan, Ibu Kota Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng), sepulang mendampingi pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangkep Sugianto Tamoreka dan Heri Ludong bersilaturahmi dengan masyarakat. Pertemuan itu terbagi dua titik, yakni Desa Seasa, Kecamatan Bulagi dan Desa Koyobunga Kecamatan, Bulagi Utara. 

Di hotel, tampak beberapa anggota tim sibuk menurunkan sejumlah barang dari mobil. Sebagiannya asyik mengotak-atik handphone sembari menyeruput secangkir kopi.

Sedang saya bersama dua rekan jurnalis memilih duduk di teras terluar hotel, bercerita ringan sambil merenggangkan otot-otot yang tegang. Perjalanan itu cukup melelahkan, jaraknya lumayan jauh ditambah kondisi jalan rusak di beberapa titik yang kami lalui.

Sedang asik bercerita, sosok berpenampilan nyentrik itu menghampiri. Membuka pembicaraan dengan sapaan lalu duduk semeja bersama kami bertiga. Yah, nyentrik, sebab saya pribadi jarang bertemu sosok calon bupati berambut gondrong. 

“Halo, bagaimana tadi (tentang kegiatan hari ini)?,” sapanya.

“Aman pak, mantap,” jawab salah satu rekan jurnalis.

Jujur, saya tidak begitu kenal dengan sosok politisi yang akrab dengan panggilan Agil ini. Yang ku tau sebatas beliau adalah adik kandung Bupati Banggai H Amirudin Tamoreka dan aleg DPR RI terpilih dari daerah pilih (Dapil) Sulteng H Benianto Tamoreka.

Saya pun baru bertemu langsung dengannya pada 28 Agustus 2024 lalu. Mungkin bagi sebagian pembaca, tulisan tentang deskripsi sosok Agil ini subjektif. Namun dari sudut pandang penulis, ada sisi lain Sugianto yang menarik diulas.

Dengan harapan, hal ini bisa menjadi tambahan referensi bagi masyarakat untuk mengenali calon pemimpin yang akan dipilih pada voting day 27 November 2024 nanti.    

Hampir tiga pekan terakhir kami berjibaku dengan liputan seputar agenda politik pasangan calon Sugianto Tamoreka dan Heri Ludong (STAR-HERO). Tak jarang di beberapa momen waktu senggang, Agil kerap terlibat dalam tongkrongan kru media.

Keramahan sosok bersahaja itu tampak. Sangat komunikatif dan bersahabat. Apalagi topik pembicaraannya nikmat dicerna telinga sesama anak muda. Yah, pria kelahiran 45 tahun silam itu masih tergolong muda sebagai calon pemimpin daerah.

Dia pun berkisah tentang masa kelam. Dimana masa kecil hingga remajanya dihabiskan di Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Sulteng. Almarhum ayahnya bernama H Abdul Hamid Tamoreka, mantan kepala Desa Toili, Banggai di era Orde Baru yang menjabat selama 32 tahun.

Barulah memasuki masa kuliah dia memutuskan melanjutkan pendidikan ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pencarian jati diri pun di mulai. Gemerlap Ibu Kota Sulawesi Selatan menjadi saksi masa-masa gelap Agil muda.

“Saya dulu alkoholik (pecandu alkohol). Setiap malam di jaman kuliah kerjaan saya dengan teman mabuk,” akunya.

Kawasan hiburan malam menjadi tempat mangkal Agil Cs. Bahkan, dia dan rekannya pernah dipercaya sebagai keamanan di sejumlah tempat hiburan malam. Profesi itu tentu saja memacu adrenalin. 

“Dari situ (keamanan di tempat hiburan) saya bisa dapat pemasukan untuk bisa bertahan hidup di Makassar sambil berkuliah,” kisahnya.

Kehidupan seperti itu terpaksa ia dilakukan mengingat keterbatasan ekonomi orangtua di Kabupaten Banggai. Apalagi, kedua orangtuanya juga memikul tanggungjawab menafkahi sembilan saudara lainnya.

“Saya ini hanya anak kepala desa di jaman Orde Baru, lahir dari orangtua dengan pendapatan seadanya. Tau kan susahnya jaman itu, apalagi kami banyak bersaudara,” katanya.

Rasa menyerah kerap berusaha mengikis tekadnya. Namun motivasi kuat dari orangtua mampu menghadang terpaan beragam godaan.

Agil mengenang petuah almarhum sang ayah, “Kalian sekolah baik-baik, serius menuntut ilmu. Sebab hanya ilmu pengetahuan satu-satunya harta yang tidak bisa dirampas orang dari diri kalian. Tapi kalau harta, ibarat mobil kalau bapak bagi-bagi kepada kalian sepuluh bersaudara mungkin ada yang hanya dapat peleknya saja,” nasihat almarhum.

Singkat cerita, masa kuliah berhasil dilalui. Upaya mengejar cita-cita belum selesai. Dia pun hijrah ke Jakarta, mengadu nasib dengan harapan mampu mendongkrak ekonomi keluarga. 

Bersamaan dengan kepindahannya ke ibu kota negara, kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok perlahan ditinggalkan. Agil menyadari bahwa dampak buruk dari kebiasaan itu akan mengganggu kesehatannya di masa tua.

Agil kemudian memilih lebih mendekatkan diri dengan Tuhan. Berupaya menunaikan sholat lima waktu dibarengi amalan-amalan lainnya. “Saya sadar tidak ada kebaikan yang didapati dari mabuk-mabukan. Saya juga sudah lebih sepuluh tahun meninggalkan rokok. Berusaha hidup sehat saja,” imbuhnya sembari tersenyum simpul.

Beranjak dari lingkungan preman, Agil beralih menjadi sosok pekerja keras. Malang melintang di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas. Tak hanya mengais rejeky, kesempatan itu dimanfaatkannya sebagai ladang menimba ilmu.

Agil tak ingin terus-terusan menjadi karyawan. Dibenaknya adalah tentang bagaimana mandiri, mengelola usaha sendiri sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang banyak.

Usaha tak pernah mengkhianati hasil. Pepata ini pun terjadi dalam kehidupan Agil. Kerja keras, kegigihan, ketekunan dan kesabaran berbuah manis. Dengan segudang pengalaman, dorongan kuat dari sembilan saudara dan doa tulus orangtua yang tak lelah berperang dengan takdir, ia akhirnya mampu mengubah mimpi jadi kenyataan. 

Dia dan beberapa saudara berhasil mendirikan perusahaan korporasi yang aktif menangani paket-paket proyek PT Pertamina di Jakarta. Hebatnya, para pimpinan perusahaan bukan orang lain, melainkan para saudara Agil Tamoreka Cs. Mereka bahu membahu dalam mengelola usaha.

“Alhamdulillah semua saudara saya sudah bekerja, beberapa beraktifitas di Jakarta. Kami semua tidak ada yang berstatus PNS/ASN, jadi tidak ada saudara saya yang bisa saya bawa jadi kepala dinas di Bangkep ketika terpilih jadi bupati,” jelas beliau.

Beberapa menit berlalu, kopi belum juga habis. Sedang waktu sudah memasuki subuh. Kami (jurnalis) bertiga belum juga beranjak dari tempat duduk. Sesekali menyeruput kopi yang mulai kehilangan kehangatan. Tapi masih tetap nikmat.

Sementara Agil melanjutkan cerita. Dari kenangan perjalanan karir hingga pada topik Pilkada Bangkep. Dia tak menampik ada keinginginan memimpin roda pemerintahan suatu daerah. 

Namun keinginan itu tidak dilandaskan oleh ambisi menggebu-gebu, tapi bukan pula suatu keterpaksaan baginya jika harus bertarung berebut tongkat estafet kepemimpinan Bangkep. Agil mengakui, di tengah-tengah kesibukannya di Jakarta, ada ajakan dari beberapa orang yang mendorongnya agar mau berkompetisi dalam ajang Pilkada Bangkep.

“Ada ajakan dari beberapa orang. Tapi karena tidak begitu berambisi, saya belum menyatakan sikap. Makanya dari awal tidak ada baliho saya di Bangkep,” tuturnya.

Hingga pada suatu ketika, Heri Ludong bertandang ke kantornya di Jakarta. Niatnya tidak lain ingin mengajaknya bertarung di Pilkada Bangkep sebagai calon bupati. Tawaran itu tak langsung diterimanya. 

Agil kemudian melontarkan beberapa pertanyaan kepada Heri. Setelah mendengar jawaban Heri, Agil perlahan luluh dan tertarik. 

“Saya katakan kepada pak Heri, pak saya ini bukan pengangguran di Jakarta, saya punya usaha, ini kantor saya. Tapi kalau niat bapak tulus untuk membangun daerah, ayo, bismillah kita maju,” tegas Agil.

Agil mengajukan satu syarat kepada Heri yang kemudian menjadi komitmen keduanya terjun dalam pusaran politik Pulau Peling. Yakni, harus mampu menaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bangkep selama tiga tahun masa kerja jika mendapat restu rakyat.

“Syarat itu disanggupi Heri. Hingga akhirnya saya benar-benar membulatkan tekad maju di Pilkada Bangkep dengan beliau,” cerita Agil.

Menurutnya, menaikan APBD adalah tumpuan pijakan awal pemerintahannya ketika memimpin Bangkep. Sebab pemerintah daerah (Pemda) tidak akan mampu membawa perubahan signifikan terhadap pembangunan dan peningkatan ekonomi jika terus-terusan bergantung pada APBD saat ini. Yah, keterbatasan kemampuan anggaran daerah memang menjadi penghalang laju pembangunan.

“Saya tidak akan berani berkomitmen seperti itu kalau tidak tau caranya bagaimana untuk menaikan APBD. Itu tidak mustahil, toh Kabupaten Banggai sudah membuktikan, mereka bisa,” nilai beliau.

Opsi lain juga akan dilakukan. Yakni menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis kearifan lokal. Agil mengaku, semenjak menginjakan kaki di Tanah Peling, dirinya telah melirik sejumlah potensi yang bisa dijadikan sumber PAD.

“Kita punya keindahan pariwisata, kekayaan hasil laut dan pertanian khususnya Ubi Banggai. Saya tinggal di Jakarta, saya tau harus bawa kemana potensi-potensi itu, insya Allah saya punya koneksinya,” ungkapnya.

Beberapa pekan keliling Pulau Peling, berinteraksi dengan banyak masyarakat membuatnya kian jatuh cinta dengan Pulau Peling. Agil mulai memahami problematika yang kompleks dihadapi rakyat. 

Meski begitu, dia optimis segudang masalah itu bisa terselesaikan dengan kemampuan anggaran yang memadai. Bersama Heri Ludong, STAR-HERO telah memformulasikan seluruh program pro rakyat. 

“Kami sudah menyiapkan program kerja yang tertuang dalam visi misi dengan mengedepankan aspek kearifan lokal. Itu yang fokus kami jajakan kepada masyarakat. Kami tidak sedikitpun ingin menyerang kandidat lain, mending jual program dari pada buang waktu dan energi menyerang paslon lain. Toh kandidat lain adalah putra terbaik daerah yang memiliki niatan sama mensejahterakan rakyat,” tegas Agil.

Agil berharap STAR-HERO pada voting day Pilkada Bangkep 27 November 2024 mendatang mendapat restu dari masyarakat keluar sebagai bupati dan wakil bupati terpilih periode 2024-2029.***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *