banner 728x250

Bupati Berkantor Didesa, Usulan Desa Yang Mendesak Jadi Prioritas

  • Bagikan
banner 468x60

MORUT, RADAR SULAWESI – Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi meminta kepada semua pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk memprioritaskan usulan-usulan dari para kepala desa yang dianggap mendesak.

“Kalau ada rencana pekerjaan yang sudah dua atau tiga kali diusulkan, kalau perlu stabilo merah sebagai tanda itu sangat penting,” tegasnya

Penegasan itu disampaikan Bupati Delis dalam acara tatap muka kegiatan Buka Desa (Bupati Berkantor di Desa) di Kecamatan Mori Atas yang berlangsung di Sanggar Seni Desa Pambarea, Kamis 4 April 2024.

Selain bupati, kegiatan tersebut dihadiri pula Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang, Wakil Bupati Morut H. Djira K, Kepala BPN Morowali, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Morut, BPJS Ketenagakerjaan, pimpinan OPD, Camat Mori Atas, Danramil, Kapolsek, 14 Kepala Desa se Kecamatan Mori Atas, serta undangan lainnya.

Bupati Delis menekankan pentingnya para pimpinan OPD (Kadis/Kaban) memperhatikan usulan dari desa, karena dalam forum tatap muka tersebut sejumlah kepala desa mengungkapkan banyak usulan mereka yang sudah diajukan berulangkali namun tidak direspon atau ditindaklanjuti OPD dengan berbagai alasan.

Bupati mengungkapkan, selain dalam pertemuan ini beberapa kades juga sering menghadap langsung dan melaporkan usulan mereka yang dianggap penting selalu dicoret.

“Mohon betul petugas dari kabupaten (OPD) turun ke lapangan untuk memverifikasi usulan dari desa agar ada jalan keluar,” katanya.

Bupati Delis menambahkan, pihaknya sudah memutuskan untuk mengucurkan dana tambahan pada tahun 2025 sebesar Rp 1 milyar setiap desa melalui program percepatan pembangunan desa.

“Dana Rp 1 M tersebut di luar ADD dan DD. Dana ini 70 persen untuk pembangunan sarana dan prasarana, infrastruktur desa, serta kebutuhan mendesak lainnya. Silakan direncanakan dan dikelola dengan baik untuk kepentingan umum masyarakat di desa,” jelasnya.

Diungkapkan, dana tambahan sebesar Rp 1 milyar setiap desa tersebut diambil dari kas daerah menyusul bertambahnya pendapatan daerah dengan berkembangnya industri di Morut.

Bupati mengatakan, selain memiliki sumberdaya alam (SDA) yang melimpah, para investor juga merasa nyaman berinvestasi di Morut karena daerah ini sangat kondusif dan nyaman.

“Karena daerah ini cukup kondusif, investasi berdatangan yang otomatis membuka lapangan kerja. Ujung-ujungnya kesejahteraan masyarakat meningkat,” jelasnya.

Mengenai kegiatan Buka Desa ini, Bupati Delis mengatakan untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat yang tinggal di pedesaan. Dengan kegiatan ini masyarakat tidak perlu lagi ke ibukota kabupaten tapi dinas terkait yang datang ke desa untuk memberi pelayanan.

“Momen Buka Desa ini juga kami manfaatkan untuk berinteraksi dengan para kades, BPD, tokoh agama, tokoh adat serta masyarakat pada umumnya. Banyak sisi positifnya terutama kita dapat mengetahui persoalan yang ada di tengah masyarakat,” jelas Bupati Delis.

Pelayaran yang dilakukan selama Buka Desa di antaranya pelayanan dokumen kependudukan, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan, urusan perpajakan, kependidikan, dan pelayan lainnya. ***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *