MORUT, RADAR SULAWESI – Kepala Gudang Bulog Tompira, Kabupaten Morowali Utara, Satrio H. Usman mengungkapkan kepada awak media, mengenai persediaan beras milik pemerintah untuk 122 desa dan 3 kelurahan yang hendak di distribusi pada tahap 1 ini yang tersedia di gudang bulog mereka tidak mempengaruhi dengan kenaikan harga beras yang ada di pasaran saat ini.
“Stok beras yang ada di gudang masih sekitar 250.000 Kg, bahkan pada tahap satu, bulan Januari lalu sudah masuk sebanyak 80.900 kilogram untuk 10 kecamatan, di Kabupaten Morowali Utara” tutur Rio, Rabu 6 Maret 2024.
“Dan dalam pendistribusian setiap bulannya untuk tahap 1, hingga bulan Juni 2024 nanti stoknya sudah ada, dan tinggal di droping saja sesuai jadwal dari Dinas Koperindag, Kabupaten Morowali Utara. Dan pendistribusiannya untuk tiap bulan sesuai data yang di berikan oleh pihak Pemda” jelasnya .
Di tanya soal peran pihak bulog dalam ikut mengantisipasi harga beras di pasaram saat ini, pihaknya telah memiliki yang namanya “Rumah pangan kita,” dimana outlet tersebut merupakan binaan PT Bulog yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan biasanya rumah pangan kita, tersebut berada di kompleks kompleks pasar umum.
“Rumah Pangan ini bertugas melakukan pendistribusian ataupun penjualan beras milik Bulog dengan harga sesuai HET atau harga eceran tertinggi yakni Rp. 10.900 perkilogram, terang Rio. ***