banner 728x250

Rektor Unismuh Luwuk Banggai Paparkan Materi Peran PTM Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada Pembekalan KKN Angkatan XXXV

  • Bagikan
Rektor Unismuh Luwuk Banggai Dr. Sutrisno K Djawa membawakan materi pada kegiatan Pembekalan KKN Angkatan Ke-XXXV tahun 2024, Senin 22 Januari 2024. [Foto: Haris Ladici For Radar Sulawesi]
banner 468x60

LUWUK, RADAR SULAWESI – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk Banggai, Dr. Sutrisno K Djawa membawakan materi tentang peran PTM dalam pemberdayaan masyarakat. Ia didampingi Adrian Kede sebagai moderator.

Dalam materinya, Dr. Sutrisno K Djawa menjelaskan tiga hal yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah.Pertama, aspirasi keagamaan KH. Ahmad Dahlan yang terinspirasi dari QS. Ali Imran : 104, bahwa perlu “diadakan” suatu golongan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan bentuk golongan tersebut adalah organisasi.

Kedua, praktik ajaran Islam yang tercampur dengan ajaran lain dan ketiga mencegah TBC (Tahaylul, Bid’ah, Khorofat). “Sesuai dengan pasal 6 AD Muhammadiyah, maksud dan tujuan Muhammadiyah yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” terangnya, Senin 22 Januari 2024.

Sejak berdiri, Muhammadiyah memiliki sejumlah amal usaha dalam berbagai bidang.Rektor menerangkan, dalam bidang Keagamaan mencakup metode hisab, penentuan arah kiblat, tuntunan zakat profesi, dan lainnya.

Sementara dalam bidang pendidikan meliputi sekolah, perguruan tinggi dan pondok pesantren. Juga di bidang kemasyarakatan dan bidang politik kenegaraan. “Di bidang Kemasyarakatan, Muhammadiyah antaranya memiliki panti asuhan dan rumah sakit,” katanya.

Ia menekankan, bahwa Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang bergerak di berbagai bidang kehidupan.Gerakan Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini bukan hanya dikenal bergerak di ranah pembaruan keagamaan, tapi juga di bidang pelayanan sosial, kesehatan, ekonomi, penanggulangan bencana, dan yang paling utama adalah bidang pendidikan.

Mengutip Maarif, ia menjelaskan, sejak berdirinya Muhammadiyah tahun 1912, organisasi ini telah dikonsentrasikan pada Gerakan Islam. Gerakan ini secara subtansial, fokus pada dakwah amar makruf nahi munkar yang mengandung arti luas, yaitu mengajak manusia beragama Islam, meluruskan keislaman kaum muslimin, serta meningkatkan kualitas kehidupan mereka baik secara intelektual, sosial, ekonomi maupun politik.

Dalam mewujudkan cita-cita dan keyakinannya Muhammadiyah menggunakan cara da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan Hikmah Kebijaksanaan. Muhammadiyah, mengajak, memanggil, menyeru tidak jemu, dan tidak memaksa, tidak boleh marah dan putus asa. Sebab hidayah hak prerogatif Allah SWT. Mengutip Dadang Kahmad, ia juga menjelaskan, peran Muhammadiyah dalam bidang amal usaha.

Amal usaha Muhammadiyah ini ada di berbagai lapangan pendidikan, kesehatan, ekonomi sosial, maupun pengentasan kepada kaum mustadaafin dan pelayanan ibadah difokuskan pada program-program yang mendukung pemerintah. Terutama dalam pencapaian indeks pembangunan manusia( IPM) dan indeks rata-rata lama sekolah.

Dijelaskan, PTM mempunyai berbagai macam bentuk institusi mulai dari Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, dan Politeknik, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai jenis institusi, fakultas, dan program studi yang ditawarkan. “Tentu ini jumlah yang sangat besar, bahkan melebihi Perguruan Tinggi Negeri yang ada,” katanya.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah, sebagai institusi pendidikan Muhammadiyah paling tidak memiliki tiga fungsi utama.“Pertama Institusi pendidikan, kedua dakwah dan ketiga sebagai tempat untuk beramal,” tuturnya.

Berbeda dengan perguruan tinggi lainnya, PTM dikenal dengan nama Catur Dharma Perguruan Tinggi. Ini mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan Al Islam Kemuhammadiyaan. “Tri darma perguruan tinggi sejalan dengan konsep perguruan tinggi Muhammadiyah bahkan di PTM ditambah menjadi catur darma dengan menambahkan Al-Islam dan Kemuhammadiyaan yang menjadi khas bagi semua perguruan tinggi Muhammadiyah yang menjadikan roh perjuangan Amar Ma’ruf Nahi Munkar,” paparnya.

PTM dalam pengabdian masyarakat tidak terlepas dari apa yang telah menjadi komitmen Muhammadiyah dalam upaya memberdayakan masyarakat yang sejak berdirinya organisasi ini menjadi salah satu dimensi yang harus diperjuangkan.

Gerakan pemberdayaan bukan pekerjaan mudah, ikhtiar untuk memberdayakan masyarakat merupakan pekerjaan yang berat dan penuh tantangan.Akan tetapi kerja-kerja pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari Gerakan dakwah dan tajdid (pembaharuan). Oleh karena itu, PTM tetap komitmen untuk melakukan pekerjaan ini dalam masyarakat Tamaddun atau berperadan dan sejahtera.

Ia pun menjelaskan bahwa program KKN sebagai strategi PTM dalam pemberdayaan masyarakat, yakni:

1. KKN merupakan bagian dari strategi pengapdian kepada masyarakat, sehingga dibutuhkan langkah-langkah dan perencanaan yang komprehensif agar tepat sasaran.

2. KKN merupakan salah satu pilar dari catur darma perguruan tinggi Muhammadiyah.

3. KKN merupakan ekosistim untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan atau sebaliknya menyerap ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.

4. KKN merupakan peta jalan bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan riset pengabdian kepada masyarakat. KKN merupakan wahana untuk observasi sekaligus riset potensi yang ada di lapangan sehingga bisa di manfaatkan oleh dosen dan mahasiswa sebagai.

5. KKN bisa sebagai sarana untuk mengkomunikasikan hasi- hasil riset yang dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa.

6. KKN merupakan sarana untuk membantu masyarakat dalam pengembangan sumber daya manusia.

7. KKN merupakan wahana membantu masyarakat dalam mengembangkan teknologi tepat guna melalui pelatihan, pengelolaan hasil pertanian maupun perikanan, mikrohidro, biogas dan lain-lain.

8. KKN bagi PTM menjadi sarana bagi misi Muhammadiyah.“Masih banyak hal yang yang dilakukan oleh PTM khususnya UMLB dalam pengabdian kepada masyarakat.

Paling penting bagi kita dengan segala potensi yang kita miliki dapat mengangkat derajat masyarakat dari segala aspek kehidupan, karena itulah misi utama dari semua PTM untuk mengangkat derajat kaum yang lemah,” terangnya.

Di akhir pemaparannya, ia memotivasi mahasiswa bahwa untuk mengerjakan apa yang ditugaskan oleh kehidupan dengan penuh cinta, terima hasilnya dengan penuh ikhlas. “Jadilah pribadi yang mampu memberi kontribusi positif agar kerukunan dan keharmonisan kerja bisa dibina selama KKN,” tuturnya. ***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *