banner 728x250

Burung Indonesia Ajak Masyarakat juga Pemda Bangkep Jaga Kelestarian Laut dan Pesisir Melalui Kinatauan Festival 2024

  • Bagikan
Burung Indonesia bersama seluruh lapisan masyarakat, kepolisian serta pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga kelestarian laut dan pesisir Bangkep.
banner 468x60

SALAKAN, RADARSULAWESI – Burung Indonesia berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) sukses menggalakkan aksi konservasi laut dan pesisir melalui Kinatauan Festival 2024.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni 20-21 Januari 2024 di lapangan eks MTQ Kota Salakan itu dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pelestarian laut dan pesisir.

Diskusi konservasi, talkshow mengenai pengelolaan perikanan skala kecil berkelanjutan, kompetisi dan pameran fotografi, hingga pagelaran kesenian rakyat menambah semarak Kinatauan Festival.

Mengutip dari rilis Burung Indonesia, disampaikan bahwa Banggai Dalaka merupakan sebutan bagi tiga kabupaten di bagian timur Sulawesi Tengah (Sulteng), yakni Banggai, Bangkep dan Banggai Laut (Balut).

Mengapa demikian? Sebab ketiga daerah itu memiliki wilayah laut yang telah
disahkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan (MPA/KKP) Banggai Dalaka oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia melalui Keputusan Menteri KKP No 53 tahun 2019.

Secara administrasi, MPA Banggai Dalaka dikelola oleh pemerintah Provinsi Sulteng sebagai kawasan lindung dengan kategori Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K) yang mencakup wilayah laut dan pesisir seluas 856.649 hektare.

Wilayah itu merupakan habitat bagi banyak spesies ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi wilayah itu sendiri.

Diketahui, perairan laut Bangkep merupakan salah satu Daerah Penting bagi Keragaman Hayati atau Key Biodiversity Area/KBA. Di wilayah ini jugalah menjadi habitat bagi keragaman hayati perairan yang terancam punah secara global (Global Threatened Species).

Selain menjadi lokasi burung dan satwa laut penting bermigrasi, KBA Peleng-Banggai merupakan habitat alami Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) dan ikan endemis perairan Bangkep.

Wallacea Programme Manager Burung Indonesia Wahyu Teguh Prawira mengatakan, keragaman hayati dan
keberadaan spesies endemis unik di perairan Bangkep merupakan salah satu indikator kesehatan ekosistem laut yang masih terjaga.

Maka diperlukanlah partisipasi dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah setempat untuk terus menjaga kelestarian alam Bangkep sebagai salah satu pusat keragaman hayati laut di ekoregion Wallacea.

“Diperlukan upaya kolaborasi multipihak untuk meningkatkan kesadartahuan akan pentingnya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dan aksi konservasi dalam melestarikan keragaman hayati laut di Bangkep,” kata Teguh, Senin 22 Januari 2024.

Dia menyampaikan, Kinatauan Festival kali ini bertema “Kepada Laut yang Kita Hormati”.

Melalui tema tersebut, Burung Indonesia optimistis pesan-pesan kunci dan upaya
konservasi dalam bentuk apapun dapat dipahami dan diterapkan oleh masyarakat untuk menurunkan ancaman terhadap sumber daya kelautan dan perikanan.

Komitmen dari pemangku kebijakan, masih kata Teguh, juga sangat diperlukan dalam menerapkan skema pengelolaan perikanan skala kecil berkelanjutan dan pengelolaan KKP3K Banggai Dalaka.

Menurutnya, tata kelola perikanan skala kecil berkelanjutan dan pengelolaan MPA Banggai Dalaka harus dipromosikan guna mendukung upaya konservasi keragaman hayati laut di Bangkep.

Maka diharapkan Kinatauan Festival dapat menjaring keterlibatan para pihak untuk melindungi keragaman hayati dan
pengelolaan berkelanjutan potensi perikanan di Bangkep.

“Sebelumnya, bersama dengan pemangku kebijakan dan masyarakat, kami telah melaksanakan penanaman mangrove di Desa Mamulusan dan Tangkop, Kecamatan Liang sebagai upaya pelestarian salah satu ekosistem
penting pesisir,” pungkasnya.***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *