banner 728x250

113 ha Lokasi Tangkap Gurita di Desa Uwedikan Ditutup Selama Tiga Bulan

  • Bagikan
Karang Taruna Uwedikan terlibat dalam proses penutupan sementara lokasi tangkap gurita di desanya. Dokumentasi: Japesda
banner 468x60

LUWUK, RADAR SULAWESI – Penutupan lokasi tangkap gurita di Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, mulai diberlakukan sejak 31 November 2023 dan akan kembali dibuka pada tanggal 31 Januari 2024 mendatang.

Kelompok Pengelola Usaha Konservasi (Kompak) Desa Uwedikan berlakukan penutupan sementara lokasi tangkap gurita dengan jangka waktu selama tiga bulan sehingga memberikan waktu bagi gurita yang ada disekitar untuk berkembang biak.

Anwar Pinios Sekretaris Kompak Desa Uwedikan menyebutkan penutupan sementara ini dilakukan bertujuan agar saat nanti dibuka kembali nelayan bisa mendapatkan hasil tangkap yang maksimal.

“Untuk penutupan wilayah tangkap ini hanya berlaku untuk gurita saja sehingga nanti saat dibuka kembali nelayan bisa menangkap gurita dengan bobot yang pas dan masyarakat bisa mendapatkan hasil yang maksimal” ujar Anwar

Anwar juga menuturkan, kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 202, dia mengaku, banyak sekali manfaat yang nelayan rasakan termasuk dirinya. Karena penutupan memberi dampak positif bagi pertumbuhan gurita dan berdampak pada pendapatan para nelayan.

“Gurita kalau ditutup tiga bulan itu bobobtnya akan naik, dan pada saat dijual juga harganya terbilang bagus. Makanya program penutupan ini kami lakukan setiap tahunnya,” tambah Anwar.

Ada lima lokasi yang ditutup sementara waktu ini di antaranya: Tanjung Balean, Balean Dalam, Marabakun, Putean, dan Pulau Panjang. Penutupan lokasi ini telah disepakati bersama oleh nelayan gurita di Uwedikan dan juga diketahui oleh Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa.

“Untuk mengawasi lokasi yang ditutup itu kami melakukan patrol pengawasan yang dilakukan pagi sampai malam hari. Kami juga tidak hanya memantau penangkapan gurita, tapi penangkapan ikan yang merusak akan kami awasi dan jika kedapatan akan kami laporkan kepada pihak yang berwajib,” tegasnya.

Sementara itu, Asir Labani, Kepala Desa Uwedikan, turut memberikan dukungan atas kegiatan penutupan sementara yang dilakukan oleh Kompak. Juga mengucapkan apresiasi untuk lembaga Japesda yang selama ini telah mendampingi warga Uwedikan, baik nelayan dan petani serta kelompok perempuan dalam pemberdayaan masyarakat di desanya.

“Kami sungguh terbantu dan berterimakasih. Saya juga melihat program penutupan lokasi tangkap gurita ini sangat baik. Untuk itu mari kita sama-sama mendukung apa yang telah kita lakukan selama ini, terutama untuk hal-hal yang baik,” kata Asir saat meresmikan penutupan sementara di sekretariat bersama Japesda dan Kompak.

Kata Asir, masyarakat Uwedikan harus bangga dengan program pemberdayaan yang dilakukan sebab, hanya Uwedikan lah Desa yang berada di Luwuk Timur yang diintervensi oleh Japesda dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat nelayan seperti yang kita lakukan sekarang ini. Keuntungannya bukan hanya lingkungan terjaga, tapi juga ikut berdampak pada hasil tangkapan nelayan gurita itu sendiri dan pendapatan mengalami peningkatan.

“Kalau pendapatan suami membaik, pasti ibu-ibu di rumah ikut senang,” ungkapnya.

Asir juga berharap, melalui program semacam ini seluruh elemen harus terlibat, termasuk pemerintah Desa. Karena ia menganggap, dengan berkolaborasi semua kegiatan akan terlaksana dengan baik juga membawa dampak dan manfaat yang baik juga.

“Kolaborasi itu saya rasa penting sekali dilaksanakan. Apalagi dengan kegiatan seperti ini bisa kita saling support antara masyarakat, pemerintah desa, dan juga dari Japesda. Kita berharap semakin banyak program pemberdayaan masyarakat yang dibawa oleh Japesda ke desa kami,” ujar Asir dengan penuh harap. ***

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *